Kenali vaksin palsu dan dampaknya sebelum terlambat

HOBIPOLITIK - Terungkapnya produsen vaksin palsu yang sudah beroperasi sejak 2003 membuat mayarakat yang memiliki balita khawatir. Terlihat di sebagian wilayah yang ditemukan vaksin palsu posyandu dan puskesmas sangat sepi. Sebenarnya zat Gentacimin yang terdapat pada vaksin palsu tidak berbahaya karena tidak berefek apa-apa dalam tubuh bayi. Tapi, dengan vaksin palsu masyarakat terutama tubuh anak-anak merasa tertipu. yang seharusnya mendapatkan kekebalan tubuh sejak bayi malah si anak tidak mendapatkan vaksinasi apa-apa. Ini tentunya mengganggu kesehatan anak dimasa mendatang dan rentan di serang penyakit berbahaya. Adapun penyakit yang rawan itu dan jadwal seharusnya diberikan vaksinasi tertera dibawah ini (dikutip dari kompas):
  • Hepatitis B : Diberikan saat lahir, 1, 6 bulan
  • Polio :Diberikan saat lahir, 2,4,6,18-24 bulan, 5 Tahun
  • BCG (Bacillus Calmette Guerin) : Diberikan saat usia 1-2 bulan
  • DTP(Difteri, Pertusis dan tetanus): Diberikan saat usia 2,4,6,18-24 bulan, 5 tahun, 10-18 tahun
  • Hib (Haemophilus Influenzae tipe B): Diberikan saat usia 2,4,6, 15-18 bulan
  • PCV (Pneumokokus) : Diberikan saat usia 2,4,6, 12-15 bulan
  • Rotavirus: Diberikan saat usia 2,4,6 bulan
  • Influenza:Diberikan saat usia 6 bulan-18 tahun (ulangan 1 kali tiap tahun)
  • Campak: 9,24 bulan, 6 tahun
  • MMR yaitu measles (campak), mumps (gondong) dan rubella: Diberikan saat usia 15 bulan
  • Tifoid: Diberikan saat usia1-18 tahun
  • Hepatitis A: Diberikan saat usia 24 bulan-18 tahun
  • Varisela: Diberikan saat usia 12 bulan-18 tahun
  • HPV(Human Papiloma Virus) : Diberikan saat usia 10-18 tahun (3 Kali)
Uji vaksin asli harus melalui analisa laboratorium, namun secara kasat mata dapat dibedakan dari:
  • Bentuk kemasan lebih kasar, nomor "batch" tidak jelas dan warna "rubber stoper" (tutup Vial) berbeda dari produk asli.
  • Terdapat bekas congkelan pada vaksin palsu.
  • Terdapat perbedaan pada cetakan "barcode" kemasan vaksin palsu.
Adapun ciri vaksin asli adalah:
  • Kemasan masih disegel.
  • Terdapat label yang mencantumkan keterangan seputar vaksin pada ampul.
  • Label ampul biasanya dilepas dan ditempelkan pada buku kesehatan begitu vaksinasi, lalu kemasan dihancurkan.
 Dampak vaksin palsu:
  • Bayi yang diberikan vaksin palsu tidak memiliki proteksi atau kekebalan
  • Vaksin palsu bisa tercemar virus, bakteri dan lain sebagainya.
  • Jangka pendek dapat terjadi infeksi ringan hingga infeksi berat.




  •  

Comments

Popular Posts