Ultah ke- 50, Ahok kenyang difitnah
HOBIPOLITIK - perjalanan menuju umur setengah abad ini merupakan perjuangan yang sangat keras bagi Basuki Tjahaya Purnama sejak dia menggantikan Joko Widodo sebagai Gubernur. Di awal dirinya dilantik berbagai isu SARA menimpa dirinya, serangan lawan politik yang mayoritas dari KMP terutama Gerindra tidak meruntuhkan semangatnya untuk memimpin Jakarta menjadi lebih.
Awal peperangan Gerindra dengan Ahok muncul sejak ahok mengundurkan diri pada september 2014 lalu. "Saya orang yang paling bisa kendalikan diri. Waras. Lihat aja wajah saya, sadarkan? Saya nggak bisa jadi budak DPRD," tegas Ahok di Balaikota Jakarta, Rabu (10/9/2014). Wakil ketua umum Gerindra Fadli Zon adalah salah satu orang yang sangat getol menyerang Ahok dengan fitnahnya seperti kasus sumber waras.
"Kalau penyalahgunaan dan tindak korupsi, ini masuk dalam kategori grand corruption atau korupsi besar. Jadi saya heran kok ada pimpinan baru yang sekarang konon mengatakan tidak ada korupsi di situ. Sementara pimpinan lama bicara jelas ada tindak pidana korupsi di situ," kata Fadli Zon.
Mendengar pernyataan dari Fadli Zon itu, seperti biasa Ahok langsung naik pitam dan menantang Fadli Zon membuktikan apakah benar ia terlibat dalam korupsi RS Sumber Waras. "Aduh, Fadli Zon lu denger. Jadi suruh Fadli Zon yang terhormat, yang terhormat nih jangan nanti tersinggung lagi, anggota dewan yang terhormat, Wakil Ketua DPR RI mungkin bisa kasih tau kepada KPK, korupsinya si Ahok tuh lebih besar begitu, temuannya ini, ya sampaikan dong," balas Ahok.
Selain Fadli Zon, ada juga yang menjadi musuh bebuyutan Ahok dari partai Gerindra yaitu M Taufik dan adiknya M Sanusi, lain dengan fitnahan Fadli Zon. Abang adik ini menyerang Ahok dalam kasus reklamasi. Mereka menuduh Ahok bersekongkol dengan bos Agus Podomoro Group. Bahkan menyebut Ahok adalah Gubernur Podomoro.
Fitnah reklamasi ini juga sempat memancing perseteruan Ahok dengan Menteri Susi. Dengan tegas menteri susi menyatakan dirinya tidak akan berkompromi dengan pengembang. Dirinya tidak akan mampan disuap walaupun dengan harga Rp. 1 Triliun. Kepentingan bangsa adalah segalanya baginya.
Menurut Ahok, dirinya hanya memperpanjang izin reklamasi 17 pulau yang telah diterbitkan oleh gubernur sebelumnya yaitu, Fauzi Bowo alias Foke. “Saya tidak tahu kalau itu menyalahi aturan. Karna sifatnyakan bukan ngasih izin baru,kan? Itu hanya melanjutkan izin reklamasi yang dibuat sama Foke” Ujar Ahok. Ahok juga menjelaskan izin reklamasi tidak boleh dibatalkan begitu saja. Karna izinnya berdasarkan kepres No. 52 tahun 1995 tentang reklamasi pantai utara.
Namun tidak lama perdebatan tentang reklamasi.KPK melakukan OTT (Operasi tangkap tangan) terhadak M Sanusi menyusul kemudian presiden direktur Agung Podomoro. Sanusi diduga merupakan orang dalam Agung Podomoro untuk menyelipkan “pasal” yang notabene akan menguntungkan para pengembang.
Penangkapan Sanusi menjadi bahan bullyan netizen karena sehari sebelum penangkapan Sanusi, M Taufik mengirim dukun ke KPK agar KPK menangkap Ahok. “Dukunnya salah mantra” ujar Netizen.
Ada juga haji Lulung yang berseteru dengan Ahok soal APBD DKI. Kasus UPSlah melatar belakangi perseteruan mereka. Bahkan lulungpun menjadi bahan bullyan netizen.
Selain para politisi diatas, ada juga artis papan atas yang turut menyerang Ahok secara bertubi-tubi.
Dikutip dari viralsich, terungkap alasan Ahmad Dhani sangat membenci Ahok
Musisi Ahmad Dhani Prasetyo mengungkap ihwal sentimen personalnya dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berawal. Dia bahkan juga mengklaim adalah warga Jakarta yang miliki suka pada lelaki yang disapa Ahok.
Menurut Presiden Republik Cinta Management, semuanya berawal waktu dianya berikan anjuran pada Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo pada suatu makan malam mendekati Penentuan Presiden 2014 silam.
Waktu itu, Ahmad Dhani memohon Hashim memberi posisi Tim Berhasil Pemenangan Prabowo serta Hatta pada Ahok. Waktu itu, Ahok masihlah jadi kader Partai Gerindra.
Menyikapi anjuran Dhani, Hashim segera menelepon Ahok untuk mengemukakan pemikiran itu. ” Pak Hashim kesulitan nelpon Ahok untuk bicara melalui telpon di depan saya, supaya jadi Timses Prabowo.
Dalam fikiran saya ini Pak Hashim lembut sekali pada Pak Ahok, ” tutur Ahmad Dhani dalam diskusi di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta, Selasa (10/5/2016).
Sikap Ahok yang tidak ingin menuruti keinginan Hashim, disesalkan Dhani. Terutama dia menyebutkan, Ahok jadi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2012 atas layanan adik kandung Prabowo Subianto.
” Pak Hashim sangat baik hingga demikian saja dilepeh serta tak diingat lagi layanan budinya oleh Ahok, ” kata Dhani.
Dhani menjelaskan dalam koalisi pada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) serta Partai Gerindra, terdapat banyak nama yang diusulkan mengikuti Joko Widodo untuk memimpin Jakarta Waktu itu.
Ahok, awal mulanya tak masuk dalam daftar kandidat. Tetapi, terang Dhani, Hashim membujuk Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri supaya Ahok disandingkan dengan Joko Widodo.
Usaha membujuk Megawati dikerjakan tiga pejabat Gerindra, dua salah satunya yaitu Hashim serta Dafco Sufmi Ahmad.
” Bu Mega sesungguhnya tidak ingin, namun tiga orang ini yang persuasif, ” kata Dhani.
Sepanjang Pilkada Jakarta 2012, Dhani menyebutkan ada juga sokongan finansial dari Hashim pada pasangan Jokowi-Ahok.
” Lewat kemampuan financial Hashim membawa Ahok jadi Wakil Gubernur, ” tuturnya.
Atas basic itu, Dhani mengakui tak akan menyimpan rasa hormatnya pada Ahok. Bahkan juga, suami dari Mulan Jameela mengatakan bila dianya yaitu Prabowo Subianto, Ahok sudah dia tembak.
” Bila saya jadi Prabowo saya tembak mati. Saya dipenjara tak apa-apa, ” tuturnya.
Hmmm.... Semoga pak Ahok sabar dengan fitnahan mereka ya....



Comments
Post a Comment