Denny Siregar: Lebaran bersama 72 bidadari
HOBIPOLITIK- Bom yang menerjang Madinah mengundang perhatian dunia, tak terkecuali di Solo. Denny Siregar punya artikel yang satire yang cukup menggelitik. Ini kutipannya:
Seperti sudah ada kesepakatan yang terencana, jaringan teroris melancarkan serangannya serentak di beberapa tempat di dunia pada bulan Ramadhan.
Sesudah Turki, Bangladesh dan -yang paling besar- di Irak, kemudian Saudi di beberapa tempat, terakhir -dan baru saja- di Indonesia.
Biasanya, ketika teroris ingin menyampaikan pesan ke seluruh dunia, maka kota yang disasar adalah Jakarta dan Bali, karena kedua kota ini mendapat perhatian internasional. Tapi kali ini bom bunuh diri malah terjadi di Mapolresta Solo.
Kemungkinan besar bom bunuh diri di Solo itu sudah dipersiapkan sejak lama untuk di arahkan ke Jokowi, dengan perkiraan Jokowi pasti mudik dan berlebaran di kampung halaman. Biasanya pada hari lebaran ada open house dari pejabat. Sayangnya, informasi dimana Jokowi akan berlebaran baru disampaikan pada hari-hari terakhir mendekati lebaran. Dan Padang, tempat Jokowi melaksanakan lebaran, bukanlah kota yang diperhitungkan.
Kemungkinan kedua, yàng lebih kecil, ada rencana meledakkan bom bunuh diri itu di pusat perbelanjaan Solo. Karena ini adalah kotanya Jokowi, maka diharapkan pesannya akan membesar. Tetapi pelaku secara mendadak merubah niatnya dan membawa bom-nya ke Mapolresta Solo. Ia berubah pikiran – mungkin karena tersadar apa yang ia lakukan salah jika meledakkan orang-orang tidak berdosa, maka ia mengarahkan dirinya ke tempat yang terjaga dengan ketat.
Kemungkinan lain, ini hanyalah decoy atau pengalihan. Ketika satu ledakan terjadi di markas polisi, maka di harapkan polisi akan fokus pada kasus di mapolresta dan abai pada tempat yang lain. Mereka mempunyai target lain yang lebih besar, yang kebih ramai dan tidak ketat penjagaannya seperti Sholat Ied.
Ramadhan adalah bulan suci bagi umat Islam, dan entah kenapa semua target adalah tempat dimana banyak umat Islamnya. Belum bisa terdeteksi kenapa teroris ini melancarkan aksinya di bulan suci ini.
Mungkin, ini mungkin ya…. Mereka ingin lebaran dengan 72 bidadari di surga nanti. Cuma mereka pasti kecewa berat, karena meski seluruh tubuhnya ada disana, “si ujangnya” ketinggalan di bumi. Pata bidadari bersedih, lebaran kali ini mereka terpaksa makan rendang lagi, rendang lagi.
Sesudah Turki, Bangladesh dan -yang paling besar- di Irak, kemudian Saudi di beberapa tempat, terakhir -dan baru saja- di Indonesia.
Biasanya, ketika teroris ingin menyampaikan pesan ke seluruh dunia, maka kota yang disasar adalah Jakarta dan Bali, karena kedua kota ini mendapat perhatian internasional. Tapi kali ini bom bunuh diri malah terjadi di Mapolresta Solo.
Kemungkinan besar bom bunuh diri di Solo itu sudah dipersiapkan sejak lama untuk di arahkan ke Jokowi, dengan perkiraan Jokowi pasti mudik dan berlebaran di kampung halaman. Biasanya pada hari lebaran ada open house dari pejabat. Sayangnya, informasi dimana Jokowi akan berlebaran baru disampaikan pada hari-hari terakhir mendekati lebaran. Dan Padang, tempat Jokowi melaksanakan lebaran, bukanlah kota yang diperhitungkan.
Kemungkinan kedua, yàng lebih kecil, ada rencana meledakkan bom bunuh diri itu di pusat perbelanjaan Solo. Karena ini adalah kotanya Jokowi, maka diharapkan pesannya akan membesar. Tetapi pelaku secara mendadak merubah niatnya dan membawa bom-nya ke Mapolresta Solo. Ia berubah pikiran – mungkin karena tersadar apa yang ia lakukan salah jika meledakkan orang-orang tidak berdosa, maka ia mengarahkan dirinya ke tempat yang terjaga dengan ketat.
Kemungkinan lain, ini hanyalah decoy atau pengalihan. Ketika satu ledakan terjadi di markas polisi, maka di harapkan polisi akan fokus pada kasus di mapolresta dan abai pada tempat yang lain. Mereka mempunyai target lain yang lebih besar, yang kebih ramai dan tidak ketat penjagaannya seperti Sholat Ied.
Ramadhan adalah bulan suci bagi umat Islam, dan entah kenapa semua target adalah tempat dimana banyak umat Islamnya. Belum bisa terdeteksi kenapa teroris ini melancarkan aksinya di bulan suci ini.
Mungkin, ini mungkin ya…. Mereka ingin lebaran dengan 72 bidadari di surga nanti. Cuma mereka pasti kecewa berat, karena meski seluruh tubuhnya ada disana, “si ujangnya” ketinggalan di bumi. Pata bidadari bersedih, lebaran kali ini mereka terpaksa makan rendang lagi, rendang lagi.
Sumber: dennysiregar.com



Comments
Post a Comment